Selasa, 27 September 2016

RATUSAN WARGA NAHDLIYIN MENYATAKAN EMPATI TERHADAP TEROR YANG DILAKUKAN PADA KETUA RANTING NU KEDUNGSOLO

      Amarah warga nahdliyin seakan sudah tidak terbendung lagi melihat teror yang terjadi pada ketua ranting Nahdlatul Ulama desa kedung solo RT.04 RW.04 Porong Sidoarjo. Semalam sekitar 200 lebih warga nahdliyin yang terdiri dari anggota PC NU, GP Ansor, Banser, IPNU, PMII, Pagar Nusa, Ishari, dan beberapa banom NU yang lain berbondong-bondong mendatangi rumah ketua ranting NU desa kedung solo yang akrab dipanggil musthofa ini.

        Para warga nahdliyin menyatakan empatinya dan dukungan secara moril kepada ketua ranting kedung solo tersebut. Dalam kunjungannya ratusan warga nahdliyin semalam juga menggelar istighosah akbar yang di pimpin oleh musytahsyar MWC NU Porong, Ketua MWC NU Porong, dan Rois Suriah MWC NU Porong yang dilaksanakan di kediaman bpk musthofa guna mendoakan supaya masalah ini cepat terselesaikan dan tidak berlarut-larut.


         Menurut kesaksian bapak mustofa malam itu rumahnya di lempari batu sebesar genggaman orang dewasa oleh orang tak dikenal hingga menyebabkan atap genteng dan plafon jebol. mengenai masalah ini beliau sudah melaporkan kepada aparat kepolisian agar perkara yang ada ini segera ditangani dan ditemukan pelakunya oleh petugas kepolisian. Menurut bapak musthofa juga beliau selama ini tidak pernah ada masalah dengan warga maupun aparatur negara namunnamun beberapa hari yang lalu beliau didatangi oleh pihak kepolisian yang menanyakan mengenai kasus perjudian yang ada dikampungnya, diduga teror ini dilakukan akibat pelaku yang geram yang mengira Bapak musthofa telah melaporkan perjudian yang dia lakukan ke aparat kepolisian, sampai sekarang kasus ini masih ditangani pihak kepolisian dan beliau memasrahkan penuh pada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus ini.

         Dalam sambutannya sekretaris umum PC GP Ansor Sidoarjo yakni H. Rizza Ali Faizin menyampaikan bahwa ketua ranting adalah sosok kiai yang telah dipilih untuk memimpin warga nahdliyin yang ada di ranting, oleh karena itu beliau dan warga nahdliyin lain tidak akan tinggal diam kalau melihat kiai atau saudaranya diteror oleh orang lain karena satu saudara ibarat satu rumah, satu rumah ibarat satu badan jadi satu tersakiti yang lain akan ikut tersakiti juga, dalam hal ini beliau menghimbau kepada seluruh jajaran banom Nahdlatul ulama untuk senantiasa bersatu dalam menegakkan keadilan dan menghancurkan kedholiman seperti halnya dikutip dari mars kebanggan GP Ansor, H. Rizza dan para anggota Ansor, Banser, IPNU, Pagar Nusa dan warga nahdliyin lain yang turut hadir semalam menyatakan empatinya dan sepakat untuk siap mengawal kasus ini hingga tuntas karena kasus serupa tidak hanya terjadi kali ini saja jadi harapan bersama kasus serupa jangan sampai terjadi lagi.

         Turut hadir juga semalam ketua Tanfidyah PC NU Sidoarjo bapak KH. Abdi Manaf yang akrab di panggil gus manaf. Dalam sambutannya beliau juga berpesan kepada warga nahdliyin khususnya yakni boleh melakukan gerakan asal harus berlandaskan amar ma'ruf nahi munkar, karena kita semua adalah saudara jadi tidak baik kita menyakiti saudara kita yang lain, bila dianggap do'a saja lebih sakti dalam menangkis segalanya kenapa harus kita berperang melawan saudara kita sendiri, beliau juga mengatakan bahwa pergerakan warga nahdliyin seperti tadi malam memang sangat bagus untuk merespon teror yang ada asal jangan kelewat batas hingga menyakiti yang lain karena untung masih NU coba kalau tidak NU pagar nusa dan bala tentara banser sudah pasti siap untuk menghalau semua gangguan yang ada. (MAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar