Jumat, 30 September 2016

PELAJAR NU SIDOARJO TEMBUS 3 BESAR AJANG SANTRIPRENEUR NASIONAL

Merupakan satu kebanggaan tersendiri bagi Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kabupaten Sidoarjo menpunyai sosok kader yang menjulang tinggi prestasinya di berbagai bidang. Dia adalah Miftakhul Jannatin (Dua dari kiri) yang telah meraih peringkat 3 besar nasional dalam event akbar sebagai nominasi SANTRIPRENEUR dalam kategori industri, perdagangan, dan jasa.

Miftakhul Jannatin yang akrab dipanggil titin ini merupakan mahasiswa magister Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya yang juga merupakan alumni dan peraih penghargaan kader terbaik dari Pelatihan Kader Utama (LAKUT) Pimpinan cabang IPNU IPPNU Kabupaten Sidoarjo tahun 2015 kemarin. Sampai saat ini dia masih memposisikan dirinya sebagai ketua Pimpinan Ranting IPPNU Ngingas, Kec. Waru, Kab. Sidoarjo. Titin juga masih menjabat sebagai Koordinator Departemen Pendidikan, Pengkaderan, dan Pengembangan SDM (DPPPS) PC IPPNU Sidoarjo. 

Event akbar SANTRIPRENEUR ini merupakan ajang kompetisi santri berbakat yang digawangi oleh KEMENAG RI, KEMENKOP RI, BSM, Rumah Enterpreneur, dan beberapa stake holder yang lain. Dalam ajang ini ada tiga kategori utama yang di lombakan yakni yang pertama industri, perdagangan, dan jasa, yang kedua kategori boga, yang ketiga kategori kreatifitas. Dari masing-masing kategori ini nantinya akan di ambil tiga besar nasional dengan karya terbaik dan akan di munculkan juara umum tingkat nasional dari masing-masing kategori. Bertempat di Jogja Expo Center (JEC) Kota Yogyakarta pada tanggal 29 September 2016 Titin dinobatkan sebagai peringkat 3 terbaik Se-Indonesia kategori industri, perdagangan, dan jasa dengan karyanya yang di beri nama NONIKIT.

Membahas tentang karyanya yang diberi nama NONIKIT. NONIKIT merupakan produk berupa alat deteksi kosmetik berbahaya (yang mengandung hidrokuinon) yang merupakan hasil riset selama satu tahun di pendidikan Strata 1 nya di UNAIR, alat ini juga sempat memenangkan medali perak di pekan ilmiah mahasiswa nasional tahun 2015 di Universitas Haluoleo, Kendari di bidang kewirausahaan.

Ide penciptaan NONIKIT ini berawal dari keprihatinan terhadap para wanita yang ingin putih dengan instan, padahal tanpa disadari kosmetik yang dipakai ada kandungan berbahaya nya. Produk ini diciptakan memang bertujuan untuk mencegah dampak Hidrokuinon pada kosmetik yang biasa di pakai oleh masyarakat indonesia dengan begitu masyarakat tetap bisa tampil cantik tanpa harus mengkonsumsi barang berbahaya. Wujud dari produk NONIKIT ini yakni seperti obat tetes mata yang di teteskan pada krim kosmetik lalu diamati perubahan warnanya dan reaksinya pada hidrokuinon yng terkandung.

Rekanita Titin (sapaan akrab di IPPNU) ketika ditemui mengutarakan "saya merasa kurang bangga dengan apa yang saya raih, dan nantinya saya akan tetap berusaha bagaimana saya bisa mnjadi lebih dari ini dan mengharumkan nama indonesia di kancah nasional dan internasional ". (Doc.MAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar